Recurring posts menyediakan cara yang efisien untuk membuat evergreen content di berbagai social platform, dijadwalkan setiap hari, mingguan, bulanan, atau tahunan. Melalui proses yang sederhana, pengguna dapat membuat content berkualitas menggunakan AI, menjadwalkannya dengan pengaturan waktu yang fleksibel, dan bahkan mengedit parent dan child posts. Kendalikan strategi content Anda dengan memanfaatkan fitur ini, namun perlu diingat platform seperti Twitter mungkin akan menandai content yang berulang.
Apa Fitur Ini? #
Fitur recurring posts di Social Planner memungkinkan Anda menjadwalkan content untuk dipublikasikan secara otomatis pada interval yang ditentukan (misalnya, setiap hari, mingguan, bulanan, tahunan). Ini ideal untuk evergreen content seperti tips, promosi berulang, atau pengingat. Fitur ini membantu menjaga kehadiran online yang konsisten tanpa perlu penjadwalan manual yang terus-menerus.
Penjadwalan Fleksibel: Pengguna dapat mengatur postingan untuk diulang setiap hari, minggu, bulan, atau tahun. Mereka dapat memilih hari tertentu dalam seminggu, rentang tanggal, dan waktu posting sesuai preferensi.
Pembuatan Konten: Pengguna dapat menghasilkan konten berkualitas menggunakan AI, memungkinkan mereka membuat postingan yang relevan dengan audiens secara cepat.
Opsi Pengeditan:Fitur ini memungkinkan pengeditan pada parent post maupun child post. Jika perubahan dilakukan pada parent post, perubahan tersebut akan diterapkan ke semua child post (yang sudah dijadwalkan). Sebaliknya, jika pengguna mengedit child post, itu tidak akan memengaruhi parent post.
Tab Recurring Posts: Setelah dijadwalkan, parent post akan muncul di tab Recurring Posts. Pengguna dapat menggunakan fitur Edit untuk mengubah waktu dan rentang tanggal semua postingan berulang.
Scheduled Posts: Postingan yang dijadwalkan secara individual akan muncul secara terpisah, dan pengguna dapat mengedit masing-masing postingan tanpa memengaruhi yang lain.
Pertimbangan Platform: Penting untuk memperhatikan kebijakan platform media sosial tertentu. Misalnya, Twitter dapat menandai konten sebagai duplikat atau spam jika fitur recurring post digunakan secara berlebihan.
Strategi Jangka Panjang: Fitur ini memungkinkan pembuatan strategi konten jangka panjang, membantu bisnis tetap hadir di hadapan audiens tanpa harus memposting secara manual setiap saat.
Gambar dan Media: Selain teks, pengguna dapat menambahkan gambar atau media lain dari library mereka atau memperkaya konten secara visual menggunakan AI gambar.
Monitoring dan Manajemen: Pengguna dapat melacak dan mengelola semua recurring post melalui antarmuka yang sederhana, memberikan kontrol penuh atas konten media sosial mereka.
Fitur recurring posts memberi kekuatan bagi pengguna untuk mengelola media sosial secara proaktif dan otomatis, memastikan aliran konten segar tanpa usaha manual terus-menerus. Fitur ini menawarkan fleksibilitas dan kontrol tinggi, menjadikannya alat penting dalam toolkit seorang digital marketer modern.
Kasus Penggunaan #
- Promosi Produk/Layanan Mingguan: Secara otomatis promosikan penawaran mingguan atau layanan populer.
- Kiat & Trik Harian: Bagikan kiat singkat dan bermanfaat secara teratur untuk audience Anda.
- Pengingat Acara Tahunan: Jadwalkan post pengingat untuk event tahunan atau hari libur.
- Konten Edukasi Berulang: Posting kutipan inspiratif atau fakta edukasi.
Bagaimana Cara Menggunakan Fitur Ini? #
- Masuk ke Marketing > Social Planner
- Klik New Post → Create New Post
- Pilih akun media sosial target
- Aktifkan opsi Recurring Post
- Pilih frekuensi: Day, Week, Month, atau Year
- Atur tanggal, waktu, dan rentang tanggal sesuai kebutuhan
- Atur tanggal, waktu, dan rentang tanggal sesuai kebutuhan
- Setelah dijadwalkan, parent post akan muncul di Content > Recurring Posts
- Gunakan opsi Edit untuk ubah rentang atau waktu seluruh seri
- Gunakan opsi Delete untuk membatalkan seluruh seri
- Di Calendar View & List View, kamu bisa edit/posting/delete per post individual
Hal-Hal Penting yang Perlu Diperhatikan #
Hindari Pengulangan Berlebihan: Meskipun recurring posts dapat menghemat waktu, pastikan kontennya tidak terlalu repetitif terutama di platform seperti Twitter yang dapat menandai konten sebagai spam. Variasi dan penyesuaian konten akan membuat setiap post terasa lebih segar.
Tinjau Secara Berkala: Mohon untuk meninjau dan memperbarui recurring posts secara rutin agar tetap relevan, terutama jika terjadi perubahan pada produk, penawaran, atau pesan merek.
Perhatikan Keterlibatan Audiens: Interaksi dari followers bisa berbeda-beda di setiap postingan. Memantau dan merespons interaksi tersebut dapat memberi insight penting dan menjaga engagement tetap tinggi.
Patuhi Kebijakan Platform: Setiap platform media sosial memiliki kebijakan yang berbeda terkait posting otomatis dan berulang. Pastikan untuk memahami dan mengikuti pedoman masing-masing platform guna menghindari masalah.
Gunakan Rich Media: Gambar, video, atau GIF dapat membuat recurring posts lebih menarik. Pertimbangkan untuk menyisipkan media visual guna menarik perhatian audiens.
Pertimbangkan Zona Waktu: Jika kamu menargetkan audiens global, jadwalkan postingan sesuai zona waktu target demografis untuk memaksimalkan jangkauan.
Backup Konten: Selalu buat backup dari seluruh konten berulang. Gangguan teknis bisa menyebabkan hilangnya konten, dan backup akan menghindarkan pekerjaan ulang yang tidak perlu.
Pantau Performa: Menganalisis performa recurring posts dapat membantu memahami konten seperti apa yang paling efektif untuk audiens. Gunakan insight ini sebagai panduan dalam menyusun strategi konten selanjutnya.
Hindari Over-Scheduling: Terlalu banyak menjadwalkan konten di muka bisa mengurangi spontanitas dan interaksi real-time. Pastikan tetap ada ruang untuk konten yang responsif terhadap situasi saat ini.
Waspada dalam Situasi Sensitif: Selalu cek kembali recurring posts selama masa-masa sensitif atau saat terjadi krisis. Konten terjadwal yang tidak relevan atau tidak pantas harus ditinjau ulang dan disesuaikan.
Integrasi dengan Kampanye Lain: Jika kamu menjalankan kampanye marketing lain (ongoing atau upcoming), pastikan recurring posts selaras dengan strategi marketing dan branding secara keseluruhan.
Pertimbangan Aksesibilitas: Pastikan konten dapat diakses semua audiens, termasuk penyandang disabilitas misalnya dengan menambahkan caption pada video atau alt-text untuk gambar.
Pertimbangan Legal dan Etika: Perhatikan hak kekayaan intelektual, izin penggunaan konten, dan aspek hukum lainnya saat menggunakan gambar, kutipan, atau materi pihak ketiga dalam recurring posts.
Eksperimen & Iterasi: Recurring posts adalah sebuah alat, dan seperti alat lainnya, dibutuhkan eksperimen untuk menemukan metode yang paling efektif. Jangan takut mencoba strategi berbeda dan melakukan iterasi berdasarkan hasil yang didapat.
FAQ #
Q: Bisakah saya mengatur recurring posts untuk hari libur tertentu atau acara tahunan?
A: Ya, Anda dapat menjadwalkan recurring posts untuk event tahunan atau hari libur dengan mengatur frekuensi tahunan dan tanggal yang relevan.
Q: Apa yang terjadi jika saya mengedit parent post dari jadwal yang berulang?
A: Mengedit parent post akan secara otomatis memperbarui semua child posts yang akan datang dalam jadwal recurring.
Q: Bisakah saya menggabungkan media types, seperti gambar dan video, dalam recurring posts saya?
A: Ya, Social Planner mendukung berbagai media types, memungkinkan Anda untuk memasukkan gambar dan video dalam recurring posts Anda untuk content yang lebih dinamis.
Q: Bagaimana fitur recurring post berinteraksi dengan zona waktu yang berbeda?
A: Fitur ini mempertimbangkan zona waktu Anda saat menjadwalkan posts, memastikan content Anda dipublikasikan pada waktu yang tepat untuk target audience Anda.
Q: Apakah ada batasan seberapa jauh saya bisa menjadwalkan recurring posts?
A: Tidak ada batasan spesifik, tetapi yang terbaik adalah merencanakan recurring posts dalam jangka waktu yang wajar (misalnya, 6 bulan hingga 1 tahun ke depan) untuk fleksibilitas yang optimal.
Q: Akankah kebijakan content berulang Twitter memengaruhi recurring posts saya?
A: Ya, Twitter memiliki kebijakan ketat terhadap content berulang. Untuk menghindari flagging, sebaiknya variasikan ad copy dan creatives Anda saat menjadwalkan recurring posts untuk Twitter, atau gunakan fitur “Customize Each Post”.
Q: Bisakah saya membuat recurring posts yang unik untuk social platform yang berbeda?
A: Anda dapat membuat recurring posts unik yang disesuaikan dengan setiap social platform menggunakan fungsionalitas Customize Each Post, memungkinkan Anda untuk menyelaraskan content dengan batas karakter dan pedoman spesifik setiap jaringan.
Q: Bisakah recurring posts menjadi bagian dari kampanye yang lebih besar dengan non-recurring content?
A: Tentu saja! Anda dapat mengintegrasikan recurring posts dengan strategi dan kampanye marketing lainnya untuk menciptakan pesan brand yang kohesif dan konsisten.
Q: Bagaimana cara memastikan recurring posts saya dapat diakses oleh semua pengguna, termasuk penyandang disabilitas?
A: Menggabungkan fitur aksesibilitas seperti captions, alt text, dan praktik inklusif lainnya dapat membuat recurring posts Anda dapat diakses oleh audience yang lebih luas.
Q: Bagaimana cara menghindari recurring posts agar tidak terasa terlalu otomatis atau impersonal?
A: Mencampur recurring posts dengan content yang real-time dan personal serta berinteraksi dengan audience Anda dapat membantu mempertahankan sentuhan manusia dalam kehadiran social media Anda.