Pelaporan Google Ads membantu Anda melihat hasil iklan secara langsung (real-time) — misalnya, berapa banyak klik yang didapat, dari mana pengunjung datang, dan campaign mana yang paling efektif.
Agar data laporan akurat, Anda perlu mengatur Integrasi Akun, UTM Tracking Template, dan Script Pencegahan di akun Google Ads Anda.
Isi Artikel: #
-
Langkah 1 – Pilih Akun Google Ads yang Benar
-
Langkah 2 – Pilih MCC Account ID dan Client Account ID
-
Langkah 3 – Tambahkan UTM Template ke Akun Google Ads
-
Langkah 4 – Tambahkan Script Pencegahan (Tracking Script)
-
Hal-hal Penting yang Perlu Diperhatikan
Langkah 1 – Pilih Akun Google Ads yang Benar di Integrations #
Pertama-tama, Anda harus memastikan akun Google Ads yang digunakan terhubung dengan benar di sistem Anda (misalnya CRM atau platform pelaporan).
📌 Catatan penting: Orang yang menghubungkan akun ini harus memiliki akses penuh (administrator access) atau akses manajer di akun Google Ads tersebut.
Tanpa akses penuh, integrasi bisa gagal dan sistem tidak bisa menarik data laporan iklan Anda.
Langkah 2 – Pilih MCC Account ID dan Client Account ID #
MCC (My Client Center) atau disebut juga Google Ads Manager Account, adalah akun utama untuk mengelola banyak akun iklan klien.
MCC ID bisa Anda temukan di pojok kanan atas akun Google Ads.
#
Client Account ID akan terlihat ketika Anda membuka bagian Help (Bantuan) di akun klien.
#
Dengan memilih MCC dan Client ID yang benar, sistem bisa menarik data iklan dari akun yang sesuai.
Langkah 3 – Tambahkan UTM Template ke Akun Google Ads #
UTM Tracking Template membantu sistem melacak dari mana pengunjung berasal dan iklan mana yang membawa mereka.
UTM ini bisa ditambahkan di 3 level berbeda:
-
Account Level (disarankan — berlaku untuk semua campaign)
-
Campaign Level
-
Ad Group Level
Kami sangat menyarankan menambahkannya di Account Level agar semua iklan otomatis memakai template yang sama.
UTM Tracking Template (Silakan Salin Template Ini): #
Cara Kerja Template Ini: #
-
{lpurl} → adalah Landing Page URL (alamat halaman tujuan iklan Anda).
-
Parameter seperti
{adname}
,{campaignname}
,{keyword}
, dll akan otomatis diganti oleh Google sesuai data iklan saat diklik. -
Semua data ini akan dikirim ke sistem pelacakan Anda (misalnya CRM atau Google Analytics).
Contohnya:
Final URL:http://example.com
Tracking setelah diklik:http://example.com?utm_source=adwords&utm_medium=black_friday&utm_campaign=blackday10&utm_content=marketingbanner&utm_keyword=getdiscounteddeal&utm_matchtype=e&campaign_id=12345&ad_group_id=2394984903&ad_id=93844980940&gclid=84843ewhfb834nedhj4u49
Langkah Penerapan UTM Template: #
-
Masuk ke Akun Google Ads.
-
Buka menu Account Settings (Pengaturan Akun).
-
Pilih bagian Tracking (Pelacakan).
-
Tempel (paste) Tracking Template di kolom Tracking Template.
-
Klik Save (Simpan).
Tes Pengaturan Anda #
Setelah menambahkan template:
-
Jalankan tes dengan klik “Test” di pengaturan tracking.
-
Pastikan pesan yang muncul adalah “Landing page found” (halaman ditemukan).
-
Jika ada error, periksa kembali tanda baca (
?
,&
) dan format URL-nya.
Catatan Penting: #
Sebelumnya, banyak orang memakai utm_source=google
.
Namun, kini disarankan menggunakan utm_source=adwords
, karena beberapa ad blocker dapat menghapus parameter lama.
Langkah 4 – Tambahkan Script Pencegahan (Tracking Script) #
Langkah ini bersifat opsional tapi sangat disarankan.
Script ini berfungsi sebagai pengaman (fail-safe) jika UTM Tracking gagal bekerja.
Script akan membantu merekam setiap klik dan mengirimkan datanya ke Google Analytics atau sistem pelaporan Anda.
Anda hanya perlu mengganti URL tracking di dalam script agar sesuai dengan domain/website Anda.
Contohnya:
-
Setiap kali seseorang klik iklan, script ini mencatat informasi klik tersebut.
-
Data dikirim otomatis ke halaman tracking di website Anda.
Hal-Hal Penting yang Harus Diperhatikan #
-
Nama Campaign, Ad, dan Ad-set harus unik.
Hindari penggunaan nama yang sama pada campaign berbeda. Ini membantu sistem membedakan laporan antar iklan. -
Jangan ubah nama Campaign/Ad/Ad-set setelah iklan berjalan.
Jika perlu diubah, buat yang baru.
Kalau tidak, sistem CRM akan tetap menampilkan nama lama di laporan (dan data jadi tidak akurat). -
Jika Anda tetap mengubah nama tanpa membuat campaign baru, maka data atribusi bisa salah karena Google masih mengirim nama lama.
-
Objectives Dropdown (Menu Tujuan)
Anda bisa menemukan menu ini di bagian kiri atas laporan iklan.
Menu ini digunakan untuk menentukan tujuan campaign, seperti:-
Traffic (mendatangkan pengunjung)
-
Leads (mendapatkan calon pelanggan)
-
Conversions (penjualan atau tindakan tertentu)
-